Kafir Yang Mulia

Ini sebenarnya adalah sebuah kisah tentang seseorang yang tidak memiliki agama namun dia percaya pada Tuhan. Dia hanyalah seorang pedagang yang sering berpindah-pindah tempat untuk mencari tempat berdagang dan juga mencari barang dagangan baru. Nah kisah ini bermula ketika dia hendak pergi ke luar kota untuk mencari barang dagangan yang baru. Dia telah menyiapkan banyak bekal perjalanan mulai dari makanan dan minuman serta perlengkapan lainnya untuk mendukung perjalanannya. Ketika pagi dia mulai memulai perjalanannya untuk membeli barang dagang di luar kota. Nah inti cerita ini pada siang hari di mana dia bertemu dengan seorang pengemis yang lapar.
Suatu ketika di tengah perjalanan ada seorang pemungut pajak yang taat beragama dan menganggap dirinya adalah orang yang beriman. Dan orang beriman tadi memaki dan mengkata-katai si orang kafir tadi dengan ucapan2 yang pedas. Tetapi orang kafir itu hanya menanggapinya dengan senyuman dan berkata "aku memang tidak beriman seperti kalian, tetapi tindakan kalian tidak lebih baik dari binatang yang kelaparan mencari makan". Mendengar kata2 ini tentu saja pemungut pajak yang menganggap dirinya beriman tadi langsung memukul dan menjatuhkan si kafir dari kudanya. Dan setelah mereka puas menghajar si kafir lalu mereka pun pergi meninggalkannya. Suatu ketika di perjalanan pemungut pajak tadi bertemu dengan pengemis yang kelaparan. Pengemis itu meminta makanan atau pun uang dari pemungut pajak. Tetapi pemungut pajak malah berkata "salah siapa tidak mau berusaha makanya kelaparan!! kami ini bekerja susah payah agar bisa makan dan hidup enak". Dan mereka menendang pengemis itu dan meninggalkannya pergi.
Tetapi ketika si kafir bertemu dengan pengemis yang kelaparan tadi, tanpa diminta pun si kafir tadi langsung turun dari kuda dan memberi sebuah roti dan memberi minum pengemis tadi. Dia melakukan itu tanpa berpikir panjang dan langsung saja menolong pengemis tersebut.
Bisa dilihat dari sebuah kisah di atas bagaimana seorang kafir pun bisa bertindak lebih baik dari seorang yang beragama. Karena sebenarnya tujuan dari agama itu adalah mendidik kita untuk selalu bisa mengamalkan ajaran2 agama melalui tindakan kita. Jadi segala perbuatan kita itu harus mencerminkan bagaimana seorang yang baik dan juga sopan seperti yang diajarkan agama. Dan bukan menyalah artikan agama sebagai latar untuk melakukan tindakan2 yang sebenarnya dilarang oleh agama hanya untuk kepentingan2 pribadi dan merugikan orang lain. Selain itu tunjukkanlah kalau kita ini sebagai orang beragama yang taat melalui tindakan nyata, bukan hanya rajin beribadah tetapi tindakan yang dilakukan tidak lebih baik dari seorang kafir tadi. Karena saya pernah mendengar sebuah ceramah yang mengatakan "Tuhan lebih senang orang yang tindakannya jujur dan juga baik walaupun dia tidak rajin berdoa, ketimbang orang yang selalu berdoa tetapi hanya di mulut saja dan tindakannya pun tidak seperti yang diajarkan agama"
Jadi mari kita wujudkan doa kita melalui tindakan, cerminakanlah apa yang diajarkan pada agama melalui tindakan kita tentunya dengan cara yang benar dan persepsi yang baik. Karena Tuhan akan lebih menyukai tindakan manusia daripada hanya doa yang dilakukannya.Dan ketahuilah orang yang dosanya besar adalah orang yang beragama tetapi menyalahartikan agamanya tersebut dan melakukan tindakan2 yang merugikan orang lain. Untuk itu ingatlah kalau Tuhan itu Mahabaik dan tidak akan menyuruh umatnya untuk melukai sesama tetapi membantu mereka untuk bisa kembali ke jalan agama dan bertobat walaupun dosa dan kesalahan yang telah mereka lakukan itu sudah besar. Jadi janganlah salah mengartikan dari agama itu, jangan mudah percaya dari omongan2 yang berdasarkan agama tetapi membujuk kita merugikan orang lain, karena yang mengajarkan keburukan itu bukannlah Tuhan tetapi manusianya yang salah memandang agama sebagai dasar untuk melukai orang lain. Jadi apakah tindakan kita ini sudah mencerminkan orang beragama?? Mulai lah untuk melakukannya dan jadikanlah "Berdoa melalui Tindakan" sebagai suatu kebiasaan.

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar